assalammualaikum wr. wb, untuk teman" ni ana ada makalah untuk perjalanan baginda rasullulah dari mekah ke madinah. semoga bermanfaat untuk antum semua.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
berkat rahmat dan hidayah Allah SWT., akhirnya saya dapat menyelsaikan tugas
makalah yg dIberikan oleh bapak guru , adapun materi yang kami tulis
ialah tentang “Perjalanan Hijrah Rasullah dari Mekkah ke Medinah”.
Saya
pun menyadari bahwa sebagai manusia memiliki keterbatasan, tentu hasil kerja
saya ini tidak mungkin luput dari kekurangan. Dengan semangat amar makruf dan
upaya saya senantiasa pemikiran anda sebagai kontribusi sehingga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah meridai hasil kerja saya. Amin ya
rabbal ‘alamin.
Pringsewu, November 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….iii
BAB
1.
PENDAHULUAN………………………………………………………………...…1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………..……………………………………………2
1.3 Tujuan Penulisan…………………………..…………………………………..2
1.4 Manfaat Penulisan……………………………………………………………..2
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………..……………………………………………2
1.3 Tujuan Penulisan…………………………..…………………………………..2
1.4 Manfaat Penulisan……………………………………………………………..2
BAB
2.
PEMBAHASAN
MASALAH………………………………………………3
2.1 Pengertian
tentang Taat Kepada Aturan…………………………….………..3
2.2 Pengertian kompetisi dalam islam ………………………………..………….4
2.3 Pengertian kerja
keras…………………….………………………….………5
2.2 surat-
surat tentang Taat Kepada Aturan,
kompetisi dalam islam
dan kerja keras………………………………………………………….……6
BAB 3.
PENUTUP…………………………………………………………………..7
3.1 Simpulan ……………………………………………………………………7
3.2 Saran…………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang masalah
Taat secara bahasa artinya
senantiasa tunduk dan patuh. Secara istilah taat adalah tunduk dan patuh, baik
terhadap perintah Allah Swt, Rasul-Nya, maupun ulil amri (pemimpin). Taat
kepada allah Swt berarti bahwa setiap mukmin harus melaksanakan segala
perintah-Nya sebagaimana yang terdapat didalam Al qur~an dan menjauhi
larangan-Nya Karena apapun yang
diperintahkan Allah Swt itu mengandung maslahat (kebaikan) dan apa yang
dilarang oleh-Nya mengandung mudarat (keburukan).. Taat kepada Rasul-Nya
berarti setiap mukmin harus melaksanakan ajaran-ajaran yang terdapat dalam
hadist Nabi Muhammad Saw. Taat kepada
ulil amri berarti setiap mukmin harus taat kepada peraturan-peraturan
pemimpinnya selama tidak menyimpang dari ajaran islam. Bahkan tidak hanya
terhadap pemimpin, tetapi juga orang-orang mempunyai yang kuasa atau kedudukan
lebih tinggi, seperti anak kepada orang tua, murid kepada guru, istri kepada
suami, dan masyarakat kepada pemimpin setempat.
kompetisi merupakan naluri setiap
insan. Ia bisa menjadi energi positif bagi seseorang dalam mencapai suatu
tujuan. Namun, bisa juga menjadi energi negatif. Keduanya sama-sama memerlukan
badzlu al-juhud, pengerahan segenap kemampuan, potensi, waktu, pikiran, dan
tenaga guna meraih kesuksesan. Hal yang membedakan di antara keduanya adalah
niat dan motivasi yang menggerakkan seseorang untuk berkompetisi.
Kerja dalam pengertian luas
adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi maupun
non-materi, intelektual atau fisik maupun hal-hal yang berkaitan dengan masalah
keduniawian atau keakhiratan. Inilah pengertian kerja yang bisa dipakai dalam
dunia ketenaga-kerjaan dewasa ini, sedangkan bekerja dalam lingkup pengertian
ini adalah orang yang bekerja dengan menerima upah baik bekerja harian, maupun
bulanan dan sebagainya.
1
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian diatas latar
belakang masalah seperti diatas, maka dalam penulisan makalah ini, penulis
mengambil beberapa pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Apa
arti yang terkandung dari taat kepada
aturan, kompetisi dalam islam dan kerja keras?
2. Apa
saja surat yang terkandung dalam taat kepada aturan, kompetisi dalam islam dan
kerja keras?
1.3 Tujuan
Penulisan
Dalam makalah ini penulis mempunyai beberapa
tujuan yang hendak dicapai yaitu:
1. Mengetahui
secara mendalam tentang taat kepada
aturan, kompetisi dalam islam dan kerja keras?
2. Mengetahui
makna surat-surat yang menjelaskan tentang
taat kepada aturan, kompetisi dalam islam dan kerja keras?
1.4 Manfaat
Penulisan
Setelah penulis merumuskan
masalah, penulis dapat menemukan tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan
makalah ini. Adapun manfaatnya adalah:
1. Dapat
memahami tentang taat kepada aturan,
kompetisi dalam islam dan kerja keras.
2. Dapat
memberikan pelajaran untuk menjadi yang
lebih baik.
3. Menambah
pengetahuan tentang taat kepada aturan,
kompetisi dalam islam dan kerja keras.
2
BAB II
PEMBAHASAN
MASALAH
2.1
A. Pengertian Taat
Kepada Aturan
Taat secara bahasa artinya senantiasa tunduk dan patuh.
Secara istilah taat adalah tunduk dan patuh, baik terhadap perintah Allah Swt,
Rasul-Nya, maupun ulil amri (pemimpin). Allah Swt memerintahkan kepada
orang-orang yang beriman supaya taat kepada Allah Swt, Rasulullah saw, dan ulil
amri (pemimpin).Dengan demikian perintah ketaatan itu dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
1. Taat kepada Allah Swt
Taat kepada Allah Swt berarti
bahwa setiap mukmin harus melaksanakan segala perintah-Nya sebagaimana yang terdapat
didalam Al qur~an dan menjauhi larangan-Nya. Karena apapun yang diperintahkan
Allah Swt itu mengandung maslahat (kebaikan) dan apa yang dilarang oleh-Nya
mengandung mudarat (keburukan).
2. Taat kepada Rasul-Nya
Taat kepada Rasul-Nya berarti
setiap mukmin harus melaksanakan ajaran-ajaran yang terdapat dalam hadist Nabi
Muhammad Saw. Sebagai rasul Allah Swt, beliau mempunyai tugas menyampaikan
amanah kepada umat-Nya. Oleh karena itu, bagi setiap muslim yang taat kepada
Allah Swt juga harus taat kepada Rasul-Nya (Nabi Muhammad saw)
3. Taat kepada Ulil Amri
(Pemimpin)
Taat kepada ulil amri berarti
setiap mukmin harus taat kepada peraturan-peraturan pemimpinnya selama tidak
menyimpang dari ajaran islam . Bahkan tidak hanya terhadap pemimpin, tetapi
juga orang-orang mempunyai yang kuasa atau kedudukan lebih tinggi, seperti anak
kepada orang tua, murid kepada guru, istri kepada suami, dan masyarakat kepada
pemimpin setempat.
B. Contoh Perilaku Taat
Diantara contoh perilaku taat,
baik kepada Allah Swt, Rasulullah Saw, maupun ulil amri adalah sebagai berikut
:
1.Melaksanakan rukun iman, yaitu
iman kepada Allah Swt, malaikat, rasul, kitab, qada dan qadar, serta hari
akhir.
2. Melaksanakan rukun Islam,
yaitu membaca kedua syahadat, salat, puasa, zakat, dan haji(jika mampu).
3
B. Pengertian
Berkompetisi
Kompetisi adalah kata kerja intransitive yang berarti tidak
membutuhkan objek sebagai korban kecuali ditambah dengan pasangan kata lain
seperti against (melawan), over (atas), atau with (dengan). Tambahan itu pilihan
hidup dan bisa disesuaikan dengan kepentingan keadaan menurut versi tertentu.
Menurut Deaux, Dane dan Wrightsman (1993), kompetisi adalah
aktivitas mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau kelompok.
Individu atau kelompok memilih untuk bekerja sama atau berkompetisi tergantung
dari struktur reward dalam suatu situasi..
Secara umum kebaikan adalah sesuatu yang diinginkan,
yang diusahakan dan menjadi tujuan manusia. Tingkah laku manusia adalah baik
dan benar, jika tingkah
laku tersebut menuju kesempuranan manusia. Kebaikan disebut nilai(value), apabila kebaikan itu bagi seseorang
menjadi kebaikan yang konkrit.Manusia menentukan tingkah lakunya untuk tujuan
dan memilih jalanyang ditempuh. Pertama kali yang timbul dalam jiwa
adalah tujuan itu, dalampelaksanaanya yang pertama diperlukan adalah
jalan-jalan itu. Jalan yangditempuh
mendapatkan nilai dari tujuan akhir.Manusia harus mempunyai tujuan akhir
untuk arah hidupnya.
Tujuan harus ada, supaya
manusia dapat menentukan tindakan pertama. Jika tidak,manusia akan hidup secara
serampangan. Tetapi bisa juga orang mengatakanhidup secara serampangan menjadi
tujuan hidupnya.Akan tetapi dengan begitu manusia tidak akan sampai kepada
kesempurnaan kebaikan selaras dengan derajat manusia.Untuk setiap manusia,
hanya terdapat satu tujuan akhir. Seluruh manusiamempunyai sifat serupa dalam
usaha hidupnya, yaitu menuntut kesempurnaan.Tujuan akhir selamanya merupakan
kebaikan tertinggi, baik manusia itu mencarinya dengan kesenangan atau
tidak.
Tingkah laku atau perbuatan menjadi baik dalam arti akhlak, apabila membimbing manusia ke arah tujuan
akhir, yaitu dengan melakukan perbuatan yang membuatnya baik sebagai manusia
Berdasarkan norma susila, kebaikan
atau keburukan perbuatan manusiadapat dipandang melalui beberapa cara, yaitu :
a)
Objektif, keadaan perseorangan tidak
dipandang.
b)
Subjektif, keadaan perseorangan
diperhitungkan.
c)
Batiniah, berasal dari dalam perbuatan
sendiri (kebatinan, intrinsic).
4
C. Kerja Keras
A. Pengertian dan Dalil Kerja keras
Kerja keras berarti berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Dalam salah satu hadis Rasulullah pernah bersabda, “ Tidak
ada satu makanan pun yang dimakan seseorang yang lebih baik daripada makanan
hasil usahanya sendiri. “ ( H.R Bukhari dan Nasa’i ) . Firman Allah swt.
B. Contoh Perilaku Kerja Keras
Pak Jahid seorang pedagang sayuran yang bekerja tanpa kenal
lelah. Suatu hari, usaha yang dilakukan Pak Jahid kurang menguntungkan karena
sayuran yang sudah dibawa ke pasar induk tidak habis terjual. Pak Jahid terus
berusaha supaya dagangannya laris terjual dan hasilnya diserahkan kepada
istrinya untuk membiayai keluarga.
C. Cara Membiasakan Perilaku Kerja Keras Agar terbiasa
bekerja keras dalam mengerjakan sesuatu, lakukanlah beberapa hal berikut ini.
a. Bekerja harus dilandasi niat yang baik. Niatkan untuk
beribadah kepada Allah swt..
b. Awali suatu pekerjaan dengan menyebut nama Allah.
b. Awali suatu pekerjaan dengan menyebut nama Allah.
c. Kerjakan dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh.
d.
akhiri dengan menyebut nama allah
e. Serahkan segalanya kepada Allah swt ( Tawakal ) .
e. Serahkan segalanya kepada Allah swt ( Tawakal ) .
5
2.2
A. Surah Taat Kepada Aturan
Hai orang-orang yang
beriman, ta`atilah
Allah, dan ta`atilah
Rasul (Nya),dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya .
(QS. An-Nisa: 59)
(QS. An-Nisa: 59)
B. Surah Kompetisi Dalam Islam
"Berkompetisilah
kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga." (QS Ali Imran
[3]
C.
Surah Kerja Keras
“ Apabila telah
ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. “ ( Q.S.
Al-Jumuah : ayat 10 )
6
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Taat secara bahasa artinya
senantiasa tunduk dan patuh. Secara istilah taat adalah tunduk dan patuh, baik
terhadap perintah Allah Swt, Rasul-Nya, maupun ulil amri (pemimpin).
Kompetisi adalah kata kerja intransitive yang berarti tidak
membutuhkan objek sebagai korban kecuali ditambah dengan pasangan kata lain
seperti against (melawan), over (atas), atau with (dengan). Tambahan itu
pilihan hidup dan bisa disesuaikan dengan kepentingan keadaan menurut versi
tertentu.
Kerja keras berarti berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Dalam salah satu hadis Rasulullah pernah bersabda, “ Tidak
ada satu makanan pun yang dimakan seseorang yang lebih baik daripada makanan
hasil usahanya sendiri. “ ( H.R Bukhari dan Nasa’i ) . Firman Allah swt.
3.2 Saran
Taatlah
kepada aturan agama, aturan pemimpinan dan orang yang berkuasa. Berkompetisi
dengan objek yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik, dalam berkarya dan
mencari pahala dari allah, karena berlomba-lombalah kalian dalam mencari
kebaikan. Kerja keras sangat dianjurkan oleh ALLAH, kerja keras mencari nafkah
menghidupi keluarga adalah kewajiban dan sekaligus untuk mencari ridho ALLAH.
7